Thursday, August 30, 2012

Ikan Sepat

peluang usaha

Ikan Sepat merupakan ikan yang hidup di air tawar dan termasuk dalam golongan marga Trichogaster, anggota suku gurami Osphronemidae. Di indonesia ikan ini dikenal sebagai ikan konsumsi. dan beberapa jenisnya di perdagangkan sebagai ikan hias. Ikan ini banyak dikenal dengan nama-nama lokal seperti sepat sawah/rawa, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng (Melayu), sapek (Minang) dan lain-lain. Dalam perdagangan ikan hias bergantung pada varietasnya, ikan ini dikenal dengan nama-nama (Ingg.) seperti Three spot gourami, Blue gourami, Cosby gourami, Gold gourami, Golden gourami, serta Opaline gourami. Sepat semula digolongkan ke dalam suku Belontiidae, bersama cupang dan kerabatnya. Akan tetapi sekarang suku ini telah digabungkan ke dalam suku Osphronemidae, yang juga mencakup gurami dan sepat kerdil (Colisa).  

Marga Trichogaster berkerabat dekat dengan marga Colisa; anggota kedua marga ini sama-sama memiliki sirip perut berupa cambuk. Namun marga Trichogaster memiliki sirip punggung yang relatif lebih pendek, dan individu dewasanya berukuran jauh lebih besar daripada Colisa.

Filum :Chordata
Kelas:Actinopterygii
Ordo:Perciformes
Sub ordo:Anabantoidei
Famili:Osphronemidae
Sub famili:Luciocephalinae
Genus:Trichogaster
Bloch & Schneider, 1801

Sebagaimana kerabat-kerabat dekatnya, yakni tambakan, betok, gurami, dan cupang, sepat tergolong ke dalam anak bangsa Anabantoidei. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain. 

Sumber : Sumber : http://budakgetah2.blogspot.com/
Ciri ciri umum ikan sepat bertubuh pipih jorong dengan moncong runcing dan mulut kecil. Sisik kecil-kecil, bersusun miring, dalam aneka ukuran. Gurat sisi sempurna, bentuk tabung yang kadang-kadang agak lengkung. Sirip punggung (dorsal) terletak jauh ke belakang, namun berakhir agak jauh di depan sirip ekor.  Sirip perut (ventral) berubah bentuk; sepasang jari-jari lunak yang pertama berubah menjadi alat peraba yang menyerupai cambuk panjang sepanjang badan, ditambah dengan sepasang duri pendek dan beberapa pasang jumbai pendek yang tak seberapa terlihat. Sirip dubur (anal) memanjang mulai dari di bawah dada hingga pangkal ekor. Sirip dada (pectoral) kurang lebih meruncing, sementara sirip ekor sedikit bercabang. 

Ikan jenis ini hidupnya bergerombol di rawa-rawa, danau, aliran-aliran air yang tenang, dan umumnya lahan basah di dataran rendah termasuk sawah-sawah serta saluran irigasi. Biasanya sepat berkumpul di dekat tanaman air seperti kangkung, eceng gondok dan sejenisnya. 

Selain tempat makan, tanaman tersebut juga dijadikan tempat untuk menyimpan telur mereka saat berkembang biak. Pada musim berbiak, ikan jantan membangun sebuah sarang busa untuk menampung dan memelihara telur-telur sepat betina, yang dijagainya dengan agresif.

Di saat musim banjir, penyebarannya meluas mengikuti aliran banjir. Ikan Sepat memangsa zooplankton, krustasea kecil dan aneka larva serangga. 

Ikan sepat banyak tersebar di bagian Indocina, terutama di lembah Sungai Mekong di Cambodia atau Kamboja, dan di Indonesia Barat, yakni di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Sekitar tahun 1938, ikan sepat ini dimasukkan ke Danau Tondano dan tempat-tempat lain di Sulawesi.

Beberapa spesies dari jenis ikan sepat yang diketahui yaitu sepat siam, sepat rawa dan sepat mutiara. Sepat mutiara banyak dipergunakan sebagai pajangan ikan hias di akuarium krena jenis ini memiliki varian warna yang menarik. Berikut beberapa gambar varietas ikan sepat :


Sepat Rawa/ http://id.wikipedia.org, & http://dayat-day.blogspot.com
Sepat mutiara/ http://clubbing.kapanlagi.com & koranbergambar.blogspot.com

Sepat Siam/ myfishing.org & http://hanyfly.blogspot.com


Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepat
http://www.iftfishing.com/fishing-guide/pemula/mancing-sepat
http://clubbing.kapanlagi.com/threads/104363-IKAN-SEPAT-%28ikan-lokal%29











0 comments:

Post a Comment