Friday, December 7, 2012

Labi-labi | Bulus

Labi-labi atau bulus, merupakan salah satu sumber daya ikan golongan reptilia. Di Indonesia, nama labi-labi bervariasi sesuai dengan daerahnya seperti kuya (Pasudan-Jawa Barat), labi (Minangkabau-Sumatera Barat), dan bidawang (Kalimantan). Secara luas masyarakat Indonesia lebih mengenalnya dengan sebutan labi-labi atau bulus. Ada pula yang menyebutnya sebagai kura-kura air tawar, karena sebagian besar hidupnya memang berada di air tawar. Hal ini yang mungkin untuk membedakannya dengan kura-kura jenis lain yang hidup di air laut dan biasa disebut penyu. Di dunia internasional, labi-labi dikenal sebagai soft shelled turtles, dikarenakan kerapas atau cangkangnya lebih lunak jika dibandingkan dengan kerapas penyu (marine turtles) yang keseluruhan hidupnya berada di air laut.

Klasifikasi Ilmiah

Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Subordo : Cryptodira
Famili : 1. Trionyxchidae, 2. Emydidae, 3. Carettochelidae.

Berikut secara lengkap klasifikasi dari ketiga famili tersebut :

1. Familli : Trionyxchidae
    Genus 1 : Trionyx (bulus/soft shelled turtles)
    Species : Trionyx cartila gineous, Trionyx spincter, trionyx sinensis, 
                     Trionyx steindachneri, Trionyx after, Trionyx gangeticus, 
                     Trionyx hurum, Trionyx nigricans, dan Trionyx punctata.
    Genus 2 : Chitra
    Species : Chitra indica (Labi-labi besar atau bulus raksasa).

2. Famili : Emydidae 
    Genus 1 : Coura
    Species : Coura amboinensis.
    Genus 2 : Pelochelys
    Species : Pelochelys bibroni (Labi-labi moncong tumpul)
    Genus 3 : Amyda
    Species : Amyda granosa ( Labi-labi Sulawesi)
    Genus 4 : Hoesamys
    Species : Hoesamys spinosa (Kura-kura air tawar berduri)
    Genus 5 : inodotestudo
    Species : Inodotestudo forsteni
    Genus 6 : Orlitia
    Species : Orlitia borneesis (Kura-kura gading)
    Genus 7 : Batagur
    Species : Batagur baska (Tuntong)

3. Famili : Carettochelidae
    Genus 1 : Carettochelys
    Species : Carettochelys insculpta ( Kura-kura irian)
    Genus 2 : Chelodia
    Species : Chelodia siebenrocki (Kura-kura irian leher panjang)
    Genus 3 : Elseya
    Species : Elseya novaeguineae (Kura-kura irian leher pendek). 

turtletortoiseterrapin.blogspot.com
Bentuk tubuh labi-labi umumnya berbentuk oval atau agak lonjong, pipih dan tanpa sisik. Bentuk tubuh yang demikian itu disebut theca. Karapas dan plastron atau bagian bawah tubuh yang tidak tertutup cangkang, terbungkus oleh kulit yang liat. Disisi belakang dari karapas tedeapat pelebaran pipih yang bentuknya membulat mengikuti bentuk karapas bagian belakang, dengan tekstur seperti tulang rawan (cartilago). hidungnya memanjang membentuk tabung seperti belalai. Diatas punggung terdapat guratan-guratan memanjang tidak teratur dengan garis punggung (dorsal) agak nyata. Sepasang tungkai kaki depannya masing-masing berkuku tiga buah dan berselaput renang, dan sama pula sepasang tungkai kaki belakangnya. Dengan dua pasang tungkai tersebut, labi-labi dapat berenang dengan cepat karena selaput renangnya cukup besar dan bisa berlari di daratan. 

Labi-labi pada umumnya memiliki warna abu-abu kehitaman seperti lumpur. Kadang-kadang terdapat satu atau dua pasang bentuk bundar warna hitam di kiri dan kanan punggungnya. Bagian plastron atau sisi bawah labi-labi pada umumnya berwarna putih pucat sampai kemerahan.

Hewan ini tidak bergigi, tetapi rahangnya sangat kuat dan tajam. Kulit tertutup oleh perisai yang berasal dari lapisan epidermis berupa zat tanduk. Bagian ventral yang disebut plastron berwarna putih susu atau kadang-kadang sampai kuning tua tergantung dari habitat dan lingkungan sekitarnya. Ada beberapa pendapat bahwa warna putih arau kuning tersebut dapat dipengaruhi oleh usia. 

 

Leher labi-labi dapat dipanjang pendekkan, jika ingin melindungi dirinya labi-labi akan memendekkan lehernya dan memasukan kepala serta tungkai-tungkainya kedalam theca. Leher labi-labi yang panjang ini dapat menyentuh karapasnya.

Labi-labi bernapas menggunakan paru-paru, demikian juga dengan anak-anaknya yang baru menetas. Sepanjang hidupnya labi-labi tidak pernah mengalami perubahan alat pernapasan yang berupa paru-paru tersebut. Walaupun berada di kolam atau dalam air sakali-sekali kepala labi-labi akan muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen dari udara bebas. 

Ada beberapa jenis labi-labi yang bernapas dengan lapisan kulit tipis yang disebut membran yang menutupi karapasnya, sehingga selamanya ia berada di dalam air. karena bernapas dengan paru-paru, peredaran darahnya menyerupai peredaran darah manusia. Hanya, sekat antar kedua belahan jantungnya belum sempurna, sehingga darah bersih dan darah kotor masih dapat bercampur didalam jantung.

Siklus hidup labi-labi hampir sama dengan reptil lainnya, yakni dari telur menetas menjadi larva, kemudian berubah menjadi tukik, dan selanjutnya menjadi labi-labi remaja, dewasa dan kemudian melakukan perkawinan serta menetaskan telur untuk melanjutkan keturunannya.

indonetwork.co.id
Hampir seluruh siklus hidup labi-labi berada di air tawar, kecuali pada saat akan bertelur, labi-labi akan naik ke darat. Labi-labi bisa hidup pada iklim yang berbeda, dari musim panas, dingin, semi, hingga musim gugur. 

Labi-labi termasuk hewan berdarah dingin (Poikilotherm), yang artinya suhu tubuhnya tidak tetap, namun berubah-ubah mengikuti suhu lingkungan di sekitarnya. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi aktivitas hewan ini. Pada suhu yang tinggi, labi-labi bersifat lebih aktif dan sebaliknya, pada suhu rendah bersifat kurang aktif.

Habitat hidupnya, labi-labi lebih menyukai perairan yang tergenang dengan dasar perairan berpasir dan sedikit berlumpur. Kebiasaan hidupnya tinggal didasar perairan, kadang-kadang menampakan diri di atas batu-batuan atau bagian yang tidak terendam air untuk berjemur. 

dari sekian banyak jenis labi-labi, ada beberapa jenis yang memakan ikan dan satwa lainnya, sedangkan beberapa jenis tertentu makanannya adalah jenis tumbuh-tumbuhan.

Labi-labi berkembang biak dengan cara bertelur (Ovipar). Sekali bertelur dapat mencapai 10-30 butir. Bentuk telur berwarna krem dengan diameter antara 2-3 cm. Telur-telur yang dikeluarkan ditimbun dalam tanah yang berpasir selama lebih kurang 45-50 hari pada suhu antara 25-30 derajat celcius.


Menurut pandangan Internasional, status labi-labi atau kura-kura air tawar saat ini sudah termasuk dalam kategori hewan langka dan harus dilindungi undang-undang. Dalam Red Data Book International Union for Conservation of Nature Resources (IUCN) ada beberapa jenis labi-labi yang telah tercatat dalam kategori yang tercantum kepunahan.

Dalam surat keputusan menteri Pertanian No. 32/Kpts/Um/51978, dalam isinya menjelaskan tentang  melindungi 5 jenis labi-labi, yaitu dari jenis atau species Chitra indica (bulus raksasa, labi-labi besar, giant fresh water turtle), batagus baska (tuntong, river terrapin), Carrettochelys insculata (kura-kura irian, irian tortoise), dan Orlitia borneesis (kura-kura gading, aquatic tortoise). Sementara itu, labi-labi jenis Elseya novaendonia novaguinea (kura-kura irian leher panjang, long necked tortoise) dilindungi berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian No. 716/Kpts/Um/10/1980.

Lima jenis Trionyx sp. (bulus, labi-labi, soft turtled) seperti Trionyx after, Trionyx ganggeticu, Trionyx hurum, Trionyx nigricans dan Trionyx puncata sudah termasuk dalam daftar Appendix I CITES yang artinya dilarang untuk dimanfaatkan atau diperdagangkan secara internasional kecuali untuk kepntingan ilmu pengetahuan, penelitian dan budidaya.

Jenis labi-labi yang termasuk dalam daftar Appendix I CITES yang sudah berhasil dibudidayakan dapat diperdagangkan dengan sistem kuota dengan terlebih dahulu mendapat izin dari Management Autority CITES di Indonesia. Untuk jenis labi-labi yang belum termasuk dalam daftar Appendix I CITES dapat dimanfaatkan atau diperdagangkan, walaupun secara terbatas dengan tetap berpedoman pada kaidah-kaidah pelestarian sumberdaya alam, dengan terlebih dahulu mendapat izin dari pemerintah.

Dari beberapa jenis labi-labi yang belum dilindungi undang-undang dan tidak termasuk dalam daftar Appendix I CITES dan hingga saat ini dimanfaatkan adalah Trionyx cartilagineous dan Trionyx spincter/ Trionyx spinifer. Kedua jenis labi-labi ini merupakan yang benyak terdapat di perairan Indonesia. Selain itu ada jenis labi-labi lain yang saat ini juga cukup populer untuk dibudidayakan, yaitu jenis Trionyx sinensis Taiwanese yang merupakan janis labi-labi yang didatangkan atau diintroduksi dari Taiwan.

Gambar beberapa jenis labi-labi 

Species : trionyx sinensis (orientaloutpost.com)
Species : Trionyx steindachneri (gzagri.gov.cn)
Species : Chitra indica (iucn-tftsg.org
Species : Batagur baska (arianidarmawan.net)
Species : Coura amboinensis  (arianidarmawan.net)
Species : Heosemys spinosa  (arianidarmawan.net)
Species : Inodotestudo forsteni (arianidarmawan.net)
Species : Carettochelys insculpta (commons.wikimedia.org)
Species : Elseya novaeguinea (rqc-veles.com)





Referensi :
http://bbat-sukabumi.tripod.com/b_labi.html
http://hobiikan.blogspot.com/2008/07/budidaya-labi-labi.html
http://arianidarmawan.net/kura-kura-labi-labi-bulus-atau-penyu-a-turtle-a-terrapin-a-tortoise/
Amri, Khairul dan khairuman, Labi-labi Komoditas Perikanan Multimanfaat, Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2006

0 comments:

Post a Comment