Cumi cumi merupakan sumber daya ikan dari kelompok hewan cephalopoda besar atau jenis mollusca yang hidup di perairan laut. Nama cephalopoda dalam bahasa yunani berarti "kaki kepala" hal ini karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Cumi cumi termasuk hewan invertebrata yaitu tdak memiliki tulang pada tubuhnya (tidak bertulang belakang). Hewan ini mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bergerak lihai karena adanya sistem yang sangat menarik. Tubuhnya yang lunak diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang dibawahnya air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga dapat memungkinkan cumi cumi untuk bergerak mundur. Cumi-cumi jepang yang bernama todarodes pacficus, ketika berpindah tempat sejauh 1250 mil (2000 kilometer) melaju sekitar 1,3 mil/jam (2 kilomater/jam). Untuk jarak pendek ia dapat melaju hingga 7 mil/jam (11 kilometer/jam). Beberapa jenis diketahui melebihi 19 mil/jam (30 kilometer/jam).
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Animalia
Filum : Mollusca
kelas : Cephalopoda
Subkelas : Coleoidae
Superordo : Decapodiformes
Ordo : Teuthida
Sumber : qimeo.com |
Cumi-cumi memiliki bentuk tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang berkembang sempurna, dan 10 tangan panjang di kepala yang bermangkuk penghisap. Tangan-tangan ini berguna untuk menjerat mangsanya kemudian disobek menggunakan rahangnya yang kuat, mirip dengan paruh binatang. Cumi-cumi menghisap air melalui rongga pusat tubuhnya, rongga mantel dan memaksanya keluar melalui suatu pembuluh yang lentur yang disebut dengan sifon. Sifon terletak dibelakang tangan, dengan sifon ini yang kemudian akan memancarkan air sehingga mampu mendorong cumi-cumi untuk berenang mundur.
Sirip yang terdapat pada cumi-cumi merupakan 2 perluasan mantel seperti kuping yang kemudian digunakannya sebagai pergerakan hewan ini. Matanya tidak memiliki kelopak mata namun ia terlihat seperti mata manusia.
Mata cumi-cumi Sumber : 1 looking-news.blogspot.com 2 orgs-evolution-knowledge.net |
Cumi-cumi memiliki tiga jantung dan berdarah biru. Dua dari jantung mereka letaknye dekat dengan masing-masing insangnya. Dengan hal ini mereka dapat memompa oksigen ke bagian tubuh yang beristirahat dengan mudah. Cumi-cumi memiliki pokok sistem pernapasan senyawa tembaga , berbeda dengan manusia dimana manusia memiliki pokok sistem pernapasan senyawa besi, yang berakibat jika terlalu tertutup pada permukaan dimana terdapat air panas, cumi-cumi dapat mati dengan mudah karena lemas.
Hewan ini mampu hidup di air dalam selama musim dingin, saat akan bertelur kemudian menetaskan telurnya, cumi-cumi akan berenang memasuki air dangkal. Meraka juga dapat mengubah warna tubuhnya dari coklat menjadi ungu, merah atau kuning sebagai kamuflase dirinya untuk mengelabuhi dari ancaman pemangsanya.
Cumi-cumi memiliki lapisan kulit tipis yang membantu sistem berenang reaksi. Mereka mengapung di air dengan cara melambai-lambaikan selaput berbentuk menyerupai tirai. Lengannya, di pihak lain, berguna menyeimbangkan tubuh selama mengambang. Lengan-lengan juga beguna untuk mengerem menghentikan laju.
Sistem berenang reaksi cumi-cumi ternyata bekerja dengan cara dasar yang mirip dengan pesawat jet. Cara kerja tubuhnya sangatlah rumit. Pada kedua sisi kepala hewan ini terdapat lubang yang menyerupai kantung. Air akan disedot masuk melalui luabang ini menuju suatu rongga berbentuk tabung didalam tubuhnya. Kemudian ia menyemprotkan air tersebut keluar melalui pipa sempit yang terletak tepat dibawah kepalanya dengan tekanan tinggi, sehingga dengannya ia mampu bergerak cepat ke arah yang berlawanan akibat gaya reaksi.
Seekor cumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan cepat karena pengerutan otot yang cepat. Ketika kecepatannya tidak cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan tinta gelap dan berwarna pekat yang di olah dalam tubunya. Tinta ini akn mengejutkan mangsa dalam beberapa detik yang cukup bagi cumi-cumi untk melarikan diri.
Sistem pertahanan dan gaya berenang reaksi pada cumi-cumi juga berguna bagi mereka selama berburu. Mereka dapat menyerang dan mengejar mangsanya dengan kecapatan tinggi. Sistem saraf yang rumit mengatur pengerutan dan pengenduran yang dibutuhkan untuk mengatur gaya renang reaksinya. Oleh karenanya, sistem pernapasan mereka juga sempurna, yang menghasilkan metabolisme tubuh yang tinggi yang diperlukan untuk semburan air berkecepatan tingginya.
Cumi-cumi bukanlah satu-satunya hewan yang berenang menggunakan sistem reaksi. Gurita juga menggunakan sistem yang sama. Meskipun demikian, gurita bukanlah peranang yang aktif, mereka banyak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berkeliling melintasi karang dan jurang di dasar lautan dalam.
Cumi-cumi bersifat karnivora yang berarti pemakan daging. Mereka hidup sebagai pemangsa ikan dan hewan lainnya yang lebih kecil dari ukurannya. hewan ini menarik makanannya dengan tentakel yang lebih pendek ketika makanan itu terenggut dengan kekuatan seperti paruh bebek. Kemudian radula membenturkan makanannya turun ke krongkongan sehingga akan turun ke perut untuk di cerna. Radula adalah pita tanduk pada lidah.
Cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya adanya alat peraba (tentakel) pada mulutnya. Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak dibawah lengan-lengannya. Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya.
Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah dirancang dengan tepat. Ia mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya. cumi-cumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil sehingga mampu dengan baik melunangi cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan mudah untuk kemudiam ia makan.
Reproduksi cumi-cumi dengan cara seksual. Pada cumi-cumi betina ia akan mengeluarkan banyak benang telur kedalam air dan cumi-cumi jantan mengeluarkan sperma.
Dibawah kulit cumi-cumi tersusun sebuah lapisan padat kantung-kantung pewarna lentur yang disebut kromatofora. Dengan menggunakan lapisan ini, mereka dapat berkamuflase yang merubah penampilan warna kulitnya, yang tidak hanya membantu dalam penyamaran namun juga sebagai sarana komunikasi. Misalnya, cumi jantan akan menunjukan warna yang berbeda ketika kawin dan perubahan warna ketika berkelahi dengan seekor penantang.
Saat cumi-cumi jantan sedang bercumbu dengan cumi-cumi betina, kulitnya akan berwarna kebiruan. Jika ada jantan lain yang mendekat pada saat kawin, ia akan menunjukan warna kemerahan pada separuh tubuhnya kepada jantan lain yang datang. Merah adalah warna peringatan yang digunakan pada saat menantang atau melakukan serangan.
Telur cumi-cumi memiliki permukaan lengket yang memungkinkannya menempel pada rongga-rongga atau substrat di kedalaman lautan.
Pada umumnya cumi-cumi biasanya berukuran sekitar 5,1 cm, namun ada jenis cumi-cumi raksasa berukuran lebih dari 15 m (Architeuthis princeps). Cumi-cumi raksasa ini sering ditemukan terdampar disepanjang pantai Newfoundland.
Cumi-cumi yang biasa dikonsumsi oleh manusia adalah jenis Loligo pealei dan tersebar di perairan Laut Tengah, Asia timur dan sepanjang pantai timur Amerika Utara. Ada yang hidup dekat dengan permukaan air dan ada pula yang hidup di perairan dalam sekali atau palung laut.
Heteoteuthis merupakan salah satu jenis cumi-cumi perairan dalam. Ia merupakan jenis cumi-cumi yang memiliki kemampuan memancarkan cahaya. Organ yang mengeluarkan cahaya itu terletak pada ujung suatu juluran panjang yang menonjol di depan. Hal ini dikarenakan peristiwa luminasi yang terjadi pada cumi-cumi jenis ini. Heteoteuthis menyemprotkan sejumlah besar cairan bercahaya apabila merasa dirinya terganggu. Proses ini sama seperti halnya cumi-cumi biasa yang menyemprotkan tinta.
Adapula jenis cumi-cumi terbang (Ommastrephes bartrami), yang dapat dibandingkan dengan ikan terbang. Hewan ini sering melompat keluar dari air, terutama dalam cuaca buruk dan kadang-kadang terdampar di atas dek kapal nelayan.
Cumi jenis kecil tidak mengganggu manusia namun jenis yang besar dapat menjadi ancaman yang berbahaya bagi manusia ketika menyelam. Total jenis cumi-cumi yang tersebar di seluruh bagian dunia terdapat sekitar 300 sepesies cumi-cumi yang berbeda.
Cumi-cumi juga sebagai kebutuhan ekonomi, karena mereka digunakan sebagai makanan, dan sebagai umpan pada jaring ikan. Mereka menjadi makanan ikan kecil, crustacea dan cumi-cumi yang lain dalam perlengkapan lingkaran makanan ikan lain yang besar.
Menurut data dari Food and Agricultural Organization (FAO), jumlah mollusca yang ditangkap untuk kepentingan komersial pada tahun 2002 adalah 3.173.272 ton dan 75,8% dari jumlah tersebuat adalah cumi-cumi yang di konsumsi. Bahkan cumi-cumi poligo atau jenis cumi-cumi yang kita makan, menurut data US Commercial Fisheri, di tahun 2008 sudah tercatat sekitar 8 juta ekor cumi-cumi ini telah ditangkap di pesisir California. Hal ini di karenakan kandungan gizi yang baik untuk manusia, yaitu selenium, riboflavin dan vitamin B12, serta tinta cumi-cumi yang juga dapat digunakan untuk mencegah kanker.
Cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya adanya alat peraba (tentakel) pada mulutnya. Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak dibawah lengan-lengannya. Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya.
Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah dirancang dengan tepat. Ia mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya. cumi-cumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil sehingga mampu dengan baik melunangi cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan mudah untuk kemudiam ia makan.
Reproduksi cumi-cumi dengan cara seksual. Pada cumi-cumi betina ia akan mengeluarkan banyak benang telur kedalam air dan cumi-cumi jantan mengeluarkan sperma.
Dibawah kulit cumi-cumi tersusun sebuah lapisan padat kantung-kantung pewarna lentur yang disebut kromatofora. Dengan menggunakan lapisan ini, mereka dapat berkamuflase yang merubah penampilan warna kulitnya, yang tidak hanya membantu dalam penyamaran namun juga sebagai sarana komunikasi. Misalnya, cumi jantan akan menunjukan warna yang berbeda ketika kawin dan perubahan warna ketika berkelahi dengan seekor penantang.
Saat cumi-cumi jantan sedang bercumbu dengan cumi-cumi betina, kulitnya akan berwarna kebiruan. Jika ada jantan lain yang mendekat pada saat kawin, ia akan menunjukan warna kemerahan pada separuh tubuhnya kepada jantan lain yang datang. Merah adalah warna peringatan yang digunakan pada saat menantang atau melakukan serangan.
Telur cumi-cumi memiliki permukaan lengket yang memungkinkannya menempel pada rongga-rongga atau substrat di kedalaman lautan.
Pada umumnya cumi-cumi biasanya berukuran sekitar 5,1 cm, namun ada jenis cumi-cumi raksasa berukuran lebih dari 15 m (Architeuthis princeps). Cumi-cumi raksasa ini sering ditemukan terdampar disepanjang pantai Newfoundland.
Cumi-cumi raksasa / bintangdisurga2008.multiply.com |
Heteoteuthis merupakan salah satu jenis cumi-cumi perairan dalam. Ia merupakan jenis cumi-cumi yang memiliki kemampuan memancarkan cahaya. Organ yang mengeluarkan cahaya itu terletak pada ujung suatu juluran panjang yang menonjol di depan. Hal ini dikarenakan peristiwa luminasi yang terjadi pada cumi-cumi jenis ini. Heteoteuthis menyemprotkan sejumlah besar cairan bercahaya apabila merasa dirinya terganggu. Proses ini sama seperti halnya cumi-cumi biasa yang menyemprotkan tinta.
Adapula jenis cumi-cumi terbang (Ommastrephes bartrami), yang dapat dibandingkan dengan ikan terbang. Hewan ini sering melompat keluar dari air, terutama dalam cuaca buruk dan kadang-kadang terdampar di atas dek kapal nelayan.
Cumi jenis kecil tidak mengganggu manusia namun jenis yang besar dapat menjadi ancaman yang berbahaya bagi manusia ketika menyelam. Total jenis cumi-cumi yang tersebar di seluruh bagian dunia terdapat sekitar 300 sepesies cumi-cumi yang berbeda.
Cumi-cumi juga sebagai kebutuhan ekonomi, karena mereka digunakan sebagai makanan, dan sebagai umpan pada jaring ikan. Mereka menjadi makanan ikan kecil, crustacea dan cumi-cumi yang lain dalam perlengkapan lingkaran makanan ikan lain yang besar.
Menurut data dari Food and Agricultural Organization (FAO), jumlah mollusca yang ditangkap untuk kepentingan komersial pada tahun 2002 adalah 3.173.272 ton dan 75,8% dari jumlah tersebuat adalah cumi-cumi yang di konsumsi. Bahkan cumi-cumi poligo atau jenis cumi-cumi yang kita makan, menurut data US Commercial Fisheri, di tahun 2008 sudah tercatat sekitar 8 juta ekor cumi-cumi ini telah ditangkap di pesisir California. Hal ini di karenakan kandungan gizi yang baik untuk manusia, yaitu selenium, riboflavin dan vitamin B12, serta tinta cumi-cumi yang juga dapat digunakan untuk mencegah kanker.
Gambar cumi cumi
Cumi-cumi bercahaya Sumber : 1 berita-setiap-saat.blogspot.com 2 science.lintas.me 3 betal-boyz.blogspot.com |
Cumi-cumi terbang Sumber : 1 diditrizali.blogspot.com 2 kabehpedia.blogspot.com 3 rimanews.com |
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Cumi-cumi
http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/31/mengenal-cumi-cumi/
http://www.wpi.kkp.go.id/?p=936
0 comments:
Post a Comment