Sunday, October 14, 2012

Teripang si Ketimun Laut

Teripang disebut juga ketimun laut, sea cucumber, karena bentuk tubuhnya menyerupai ketimun. Sebagai produk perikanan, teripang tidak hanya dikonsumsi di Indonesia. Beberapa negara eropa, Jepang, Hongkong, dan Amerika menyukainya. Teripang adalah komoditas penting karena hewan ini dikonsumsi oleh berbagai kelas sosial masyarakat dunia. Teripang telah dikenal dan dimanfaatkan sejak lama oleh bangsa Cina. Sejak Dinasti Ming, teripang telah dijadikan hidangan istimewa pada perayaan, pesta, dan hari-hari besar. Bahkan teripang disebut-sebut mempunyai khasiat untuk pengobatan berbagai penyakit. Di negara tersebut dilaporkan bahwa secara medis tubuh dan kulit teripang jenis Stichopus japanicus berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal, paru-paru basah, anemia, anti-inflamasi, dan mencegah antireosklerosis serta penuaan jaringan tubuh. Di samping itu, estrak murni mempunyai kecendrungan menghasilkan holotoksin yang efeknya sama dengan antimicyn dengan kadar 6,25-25 mikrogram/mililiter.

Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit atau berbintil (Echinodermata). Namun demikian tidak semua spesies teripang mempunyai duri atau bintil pada kulitnya. Duri atau bintil pada teripang sebenarnya merupakan rangka atau skelet yang tersusun dari zat kapur dan terdapat didalam kulitnya. Rangka dan zat kapur itu tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena sangat kecil sehingga untuk melihatnya kita perlu menggunakan mikroskop.

obattradisionaljellygamat.com

Klasifikasi Ilmiah

Fillum : Echinofermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Aspidochirotda
Famili : Holothuriidae
Genus : 1. Holothuria
Spesies : Holothuria scaba dll
Genus : 2. Muelleria
Spesies : Muelleria lecanora
Genus : 3. Stichopus
Spesies : Stichopus ananas dll

Tubuh teripang umumnya berbentuk bulat panjang atau silindris dengan panjang sekitar 10-30 cm. Mulutnya ada pada salah satu ujung dan dubur pada ujung lainnya. Karena bentuk umumnya atau bonte, maka dalam bahasa inggris hewan ini disebut sea cucumber, ketimun laut. Mulut teripang dikelilingi oleh tentakel atau lengan peraba yang kadang bercabang-cabang. 

Tubuhnya berotot, dapat tipis atau tebal, lembek atau licin, dapat berkulit halus atau berbintil-bintil. Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam pekat, cokelat, abu-abu, atau mempunyai bercak-bercak atau garis-garis pada punggung dan sisinya. Teripang biasa dijumpai tergeletak pada satu sisi saja, yakni pada bagian tubuh yang baisanya berwarna lebih pucat. Ada juga jenis yang sering membenamkan diri dalam pasir. Teripang bergerak sangat lambat hingga seakan-akan selalu dalam keadaan diam pada waktu dilihat di alam bebas.

Untuk melindungi diri dari musuh, teripang mengeluarkan lendir yang beracun dari tubuhnya. Adapula jenis yang dapat menyemprotkan getah sepeti benang yang sangat lengket dari tubuhnya apabila diganggu, misalnya teripang getah (Holothuria vacabunda). Hewan pengganggu akan meronta-ronta untuk melepaskan diri dari getah yang sangat lengket itu, tetapi semakin kuat ia bergerak maka akan semakin terbelit oleh getah itu.

Di indonesia diperkirakan hidup 257 spesies teripang, tetapi yang telah diketahui baru 60 spesies. Dari 60 jenis itu, 23 spesies yang telah dieksploitasi dan umum dikonsumsi. Dari anatara 23 spesies teripang, hanya 5 spesies yang banyak dicari orang karena bernilai ekonomi tinggi, yaitu teripang putih atau teripang pasir (Holothuria scabra), teripang hitam (Holothuria nobilis), teripang getah atau keling (Holothuria vacabunda), teripang merah (Holothuria vatientis), dan teripang cokelat (Holothuria marmorata). Di antara kelimanya, yang paling banyak ditangkap dan diperdagangkan adalah teripang putih (Holothuria scaba). Teripang ini disebut juga teripang kapur. 


Habitat atau tempat hidup teripang umumnya adalah perairan pantai, mulai dari daerah pasang surut yang dangkal samapai perairan yang lebih dalam. Beberapa kelompok hidup didaerah berbtu yang yang dapat digunakan sebagai tempat persembunyian. sedangkan yang lain hidup pada daerah yang banyak ditumbuhi rumput laut, lamun (sea grass), atau daerah berpasir. Ada juga yang mebuat lubang dalam lumpur dan pasir.

Pada umumnya masing-masing jenis memiliki habitat yang spesifik. Misalnya, teripang putih atau teripang pasir (Holothuria scabra) Banyak ditemukan di daerah berpasir atau pasir bercampur lumpur pada kedalaman 1-40 meter. Sering pula ditemukan di perairan dangkal yang banyak ditumbuhi lamun. Teripang lotong (Holothuria nobilis), Holothuria fuscoglive dan teripang pandan (Thelenota ananas) menyukai daerah disekitar karang pada kedalaman 10-30 meter. Jenis teripang kapuk (Actinopyga miliaris), Actinopyga echinetes dan teripang pasir umumnya ditemukan disekitar terumbu karang.

Teripang biasanya ditangkap dengan cara menyelam, dengan memungutnya secara langsung tanpa alat bantu. Cara ini terutama diterapkan untuk menangkap teripang yang hidup di perairan dangkal. Sedangkan teripang koro atau teripang pandan banyak ditemukan di perairan yang dalam, ditangkap/dipungut oleh penyelam dari Bugis, Makasar, Madura dan buton dengan menyelam pada kedalaman 20 meter. Alat yang digunakan adalah pompa udara (kompresor).

Penyebaran Teripang di Indonesia sangat luas, antara lain perairan Madura, Bali, Lombok, Aceh, Bengkulu, Bangka, Riau dan sekitarnya, Belitung, Kalimantan (bagian Barat, Timur dan Selatan), Sulawesi, Maluku, NTT, NTB dan Kepulauan Seribu. 

Teripang Picture

hepatitisc.web.id
hepatitisc.web.id
gondez.com
jellygamat.tumblr.com
hepatitisc.web.id



Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Teripang
http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/7518/BUDIDAYA-TERIPANG-Hulothuria/
M.Ghufran H.Kordi, Cara Gampang Membudidayakan Teripang, Lily Publisher, Yogyakarta 2012. 



0 comments:

Post a Comment