Ikan Betutu merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Bila pernah melihat ikan ini, hampir dapat dipastikan tak akan terlupa. Ikan ini memang memiliki penampilan sangat khas sehingga mudah diingat. Dengan ketahanannya berjam-jam tanpa bergeser dari tempatnya. Betutu memiliki nama lokal yang sangat beragam, yaitu bloso, ikan malas, bodoh (Jawa); bakut, betutuk, belutu, ikan hantu (kalimantan); bakut, beluru, bakutut (Sumatera); ikan hantu, batutu, ubi, ketutu, belantok (Malaysia); pla bu sai (Thailand); ca bong tuong (Vietnam); marbled goby, sand goby (nama internasional); soon hock (Cina). Nama yang paling populer adalah betutu, sekaligus digunakan sebagai nama resmi dalam dunia perikanan, bahkan sudah menjadi nama kormesialnya.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Superkelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Subordo : Gobiodea
Genus : Oxyleotris
Spesies : Oxyeleotris marmorata (Bleeker)
Sepintas dilihat, tampang ikan betutu cukup menyeramkan. Bentuk mukanya cekug dengan ujung kepala picak (gepeng). matanya yang besar menonjol ke luar dan dapat digerak-gerakan. mulut lebar, tebal, dengan gigi-gigi kecil dan tajam. ini yang membuat ikan betutu disebut ikan hantu.
zonaikankita.blogspot.com |
Dr. F. Koumans, ahli identifikasi ikan berkebangsaan Balanda, Menjabarkan ciri-ciri betutu yaitu tubuhnya memanjang bagian depan silindris dan bagian belakang pipih; panjang total 5-6 kali dari tinggi badan; kepala gepeng, panjangnya 1/4-1/3 dari panjang total, moncong meruncing, rahang bawah lebih kedepan dari pada rahang atas, gigi terdiri dari bebrapa deret, pada deret terluar ukurannya lebih besar, beberapa gigi menyerupai taring (tidak memiliki taring yang jelas). Sisiknya kecil-kecil dan teratur rapi. Sebagian besar tubuhnya diselimuti sisik ctenoid, sedangkan bagian kepala, tengkuk dan dada ditutupi sisik cycloid. Sisik kepala terdapat di atas moncong, pipi, dan tutup insang. Ukuran sisik pada tutup insang sedikit lebih besar dibandingkan sisik pada bagian lainnya.
Tubuh betutu berwarna kecokelatan sampai gelap dengan bercak-bercak hitam menyebar. Bagian atas tubuh lebih gelap, sementara bagian bawahnya terang. Pada bagian bawah terdapat tanda berwarna merah muda. Tubuh bagian belakang ditandai oleh tiga garis melintang tak beraturan berwarna merah. Pola warna ini sering digunakan untuk membedakan jenis kelamin. Tubuh ikan betina umumnya lebih gelap dari pada yang jantan.
Sejauh yang pernah ditemukan, betutu dapat mencapai panjang total 70 cm dengan berat 5 kg. Namun, ikan ini sudah mulai dewasa atau dapat mencapai matang gonad pada ukuran 200 g, sementara ukuran konsumsi biasanya antara 300-1.000 g/ekor.
Habitat betutu tersebar luas, meliputi perairan-perairan tawar di daerah beriklim tropis atau subtropis. Betutu menyenangi tempat yang arusnya tenang dan agak berlumpur seperti rawa, danau, atau muara sungai. ikan ini gemar sekali membenamkan dirinya di dalam lumpur. Tempat-tempat yang banyak tumbuhan airnya juga disukai sebagai tempat berlindung dan sekaligus tempat melangsungkan pemijahan.
Betutu tersebar di wilayah Asia tenggara seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, Singapura, Malaysia, Filipina, Indonesia, hingga kepulauan Fiji dan Pasifik. Di Indonesia, Penyebaran betutu meliputi beberapa daerah berikut:
Sumatera : Palembang, Muara Kompeh, Gunung Sahilan, Jambi, Danau Kota, Sungai Si Russu, Enggano (Bua-Bua), Riau, dan Lampung.
Kalimantan : Banjarmasin, Sintang, Montrado, Batu Pangal, Smitau, Danau Baram, Danau Jempang, Pontianak, Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Mahakam, Serawak, Kinabatngan, Lahad Datu, dan Tenom.
Jawa : Sungai-sungai yang bermmuara ke laut Jawa, misalnya Cisadane, Citarum (Waduk Saguling dan Cirata).
Di Jawa Barat, pada awalnya betutu belum dikenal oleh penduduk di sekitar Waduk Seguling. Ikan ini mulai tertangkap di perairan tersebut pada awal tahun 1987. Penyebaranya diduga berasal dari para petani yang berusaha memeliharanya dalam keramba di aliran sungai citarum. Akibat seringnya banjir yang melanda sungai ini dengan mudah menyebar dan berkembang biak di seluruh perairan Waduk Seguling.
Betutu hidup baik di perairan tawar. Biasanya pada tempat-tempat berarus tenang, berlumpur, pada kedalaman kira-kira 40 cm. Ikan ini hidup didasar perairan, hanya sekali-sekali saja timbul ke permukaan. Tempat agak gelap, terlindung di balik mengintip mangsa. Jika hari menjelang malam betutu sering menyembulkan moncongnya di atas permukaan air, di sekitar tempat persembunyiannya.
Sifat yang paling menonjol dari ikan ini adalah pemalas. Tabiatnya memang malas bergerak. Saking malasnya, bisa berjam-jam betutu hanya diam di tempatnya, tanpa bergeser sedikitpun. Jika ada yang menyentuh tubuhnya atau ada mangsa didekatnya, barulah betutu akan bergerak cepat kemudian berhenti dengan tiba-tiba.
Dengan tabiat seperti itu, untuk mencari makan pun betutu merasa enggan. ia hanya menunggu dan manakala perutnya merasa lapar, barulah betutu akan menyambar ikan-ikan kecil yang melintas di depannya. Setelah kenyang, ia kembali diam lagi. Ikan yang bertampang mirip gabus ini ternyata tidak sekedar diam di tempat, tetapi juga tidur. Oleh karenanya, cukup beralasan bila disebut juga sebagai sleeper gorby, (si tukang tidur).
Betutu tampak lebih agresif di malam hari. Ikan ini akan terlihat mengintip mangsa jika malam telah menjelang. Demikian pula dalam hal berkembang biak.
Betutu merupakan pemangsa yang sangat rakus. Ikan ini dapat memakan mangsa seberat bobot tubuhnya setiap hari. Meskipun demikian, sesuai tabiatnya yang malas, ikan ini hanya melulu menunggu mangsa lewat di dekatnya. Untuk itu dia memakai jurus diam seperti benda mati hingga datang kesempatan menyambar mangsanya.
Jenis makanan yang disantapnya berubah dengan bertambahnya umur. Ikan dewasa biasanya memangsa ikan lain, undang-udangan (crustacea), dan serangga air (insekta). Sementara juvenilnya yang masih muda memakan kutu air (Dapnia, Cladocera, Copepoda), jenti-jentik serangga, dan rotifera. Pada stadia larva, betutu juga memakan plankton nabati (ganggang) dan plankton hewani berukuran renik.
Ikan Betutu dikenal sebagai ikan yang suka kawin. Pemijahannya tidak mengenal musim dan dapat berlangsung sepanjang tahun, tiga sampai empat kali dalam setahun. kemampuan memijah biasanya meningkat pada saat musim hujan. Periode pemijahan relatif pendek, mungkin karena ukuran telur-telur yang ada di dalam gonadnya hampir seragam. Ikan ini memilih waktu malam hari sebagai saat yang tepat untuk melangsungkan perkawinan. Namun, di siang hari pun mereka kadang-kadang tak segan-segan memijah.
Dalam perkawinannya, induk betina akan melekatkan telur telurnya pada substrat yang ada. Bersamaan dengan itu, sang jantan akan terus mendampinginya sambil melepaskan spermanya untuk membuahi telur tersebut. Peristiwa pembuahanya terjadi di dalam air (di luar tubuh). Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio dan akan menetas kira-kira 2-3 hari kemudian. Dalam sekali pemijahan, induk betina sanggup melepaskan telur hingga 40.000 butir.
Di Jawa Barat, pada awalnya betutu belum dikenal oleh penduduk di sekitar Waduk Seguling. Ikan ini mulai tertangkap di perairan tersebut pada awal tahun 1987. Penyebaranya diduga berasal dari para petani yang berusaha memeliharanya dalam keramba di aliran sungai citarum. Akibat seringnya banjir yang melanda sungai ini dengan mudah menyebar dan berkembang biak di seluruh perairan Waduk Seguling.
Betutu hidup baik di perairan tawar. Biasanya pada tempat-tempat berarus tenang, berlumpur, pada kedalaman kira-kira 40 cm. Ikan ini hidup didasar perairan, hanya sekali-sekali saja timbul ke permukaan. Tempat agak gelap, terlindung di balik mengintip mangsa. Jika hari menjelang malam betutu sering menyembulkan moncongnya di atas permukaan air, di sekitar tempat persembunyiannya.
Sifat yang paling menonjol dari ikan ini adalah pemalas. Tabiatnya memang malas bergerak. Saking malasnya, bisa berjam-jam betutu hanya diam di tempatnya, tanpa bergeser sedikitpun. Jika ada yang menyentuh tubuhnya atau ada mangsa didekatnya, barulah betutu akan bergerak cepat kemudian berhenti dengan tiba-tiba.
Dengan tabiat seperti itu, untuk mencari makan pun betutu merasa enggan. ia hanya menunggu dan manakala perutnya merasa lapar, barulah betutu akan menyambar ikan-ikan kecil yang melintas di depannya. Setelah kenyang, ia kembali diam lagi. Ikan yang bertampang mirip gabus ini ternyata tidak sekedar diam di tempat, tetapi juga tidur. Oleh karenanya, cukup beralasan bila disebut juga sebagai sleeper gorby, (si tukang tidur).
enclaveconservation.com |
Betutu merupakan pemangsa yang sangat rakus. Ikan ini dapat memakan mangsa seberat bobot tubuhnya setiap hari. Meskipun demikian, sesuai tabiatnya yang malas, ikan ini hanya melulu menunggu mangsa lewat di dekatnya. Untuk itu dia memakai jurus diam seperti benda mati hingga datang kesempatan menyambar mangsanya.
Jenis makanan yang disantapnya berubah dengan bertambahnya umur. Ikan dewasa biasanya memangsa ikan lain, undang-udangan (crustacea), dan serangga air (insekta). Sementara juvenilnya yang masih muda memakan kutu air (Dapnia, Cladocera, Copepoda), jenti-jentik serangga, dan rotifera. Pada stadia larva, betutu juga memakan plankton nabati (ganggang) dan plankton hewani berukuran renik.
Ikan Betutu dikenal sebagai ikan yang suka kawin. Pemijahannya tidak mengenal musim dan dapat berlangsung sepanjang tahun, tiga sampai empat kali dalam setahun. kemampuan memijah biasanya meningkat pada saat musim hujan. Periode pemijahan relatif pendek, mungkin karena ukuran telur-telur yang ada di dalam gonadnya hampir seragam. Ikan ini memilih waktu malam hari sebagai saat yang tepat untuk melangsungkan perkawinan. Namun, di siang hari pun mereka kadang-kadang tak segan-segan memijah.
Dalam perkawinannya, induk betina akan melekatkan telur telurnya pada substrat yang ada. Bersamaan dengan itu, sang jantan akan terus mendampinginya sambil melepaskan spermanya untuk membuahi telur tersebut. Peristiwa pembuahanya terjadi di dalam air (di luar tubuh). Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio dan akan menetas kira-kira 2-3 hari kemudian. Dalam sekali pemijahan, induk betina sanggup melepaskan telur hingga 40.000 butir.
Referansi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Betutu
0 comments:
Post a Comment