Lobster Air Tawar termasuk jenis udang air tawar namun memiliki paras yang berbeda dari udang galah. Udang ini memiliki capit yang besar seperti kepiting dan mempunyai corak warna yang cantik. Hewan ini kerap dijumpai di perairan seperti sungai, rawa dan danau. Mereka merupakan hewan tidak bertulang belakang (Invertebrata). Lobster air tawar terdapat hampir di semua benua, kecuali benua Afrika dan Antartika. Spesies lobster air tawar tertentu bahkan sudah menyebar ke berbagai negara, baik negara maju maupun berkembang. Di Indonesia mulai sejak tahun 2000 ke atas, lobster air tawar sudah mulai di kembangkan. Udang ini dikembangkan sebagai bahan pangan (konsumsi) dan biasa juga di jadikan sebagai udang hias.
Kalsifikasi Ilmiah
Filum : Arthropoda
Sub filum : Mandibulata
Kelas : Crustacea
Sub kelas : Malacostraca
Seri : Eumalacostraca
Super ordo : Eucaria
Ordo : Decapoda
Sub ordo : Reptania
Famili : Parastacidae
Genus : Cherax
Spesies : Cherax sp.
Umumnya tubuh lobster terdiri dari bagian kepala yang disebut chepalathorax dan badan atau perut yang di sebut abdomen. Seluruh tubuhnya diliputi cangkang keras. Cangkang lobster akan mengelupas dan berganti dengan yang baru seiring dengan pertumbunhan tubuhnya. Cangkang yang menutupi bagian kepala disebut dengan karapas. karapas ini berperan untuk melindungi organ tubuh seperti otak, insang, hati, dan lambung. Tubuhnya lunak dan memiliki cangkang yang beruas-ruas terbuat dari zat khitin. PAda abdomen terdapat 4 pasang kaki panjang (Kaki jalan) di bagian depan dan 4 pasang kaki pendek (kaki renang) di bagian belakang.
Abdomen terdiri 6 ruas dan sebuah ekor kipas, Mempunyai sepasang mata besar dengan batang mata (stalk), dan menggunakan 2 pasang antena yang berfungsi sebagai sensor makanan dan pendeteksi lingkungannya. Satu sungut berukuran pendek di bagian dalam dan satu pasang lagi berukuran panjang pda bagian luar. Bagian kepala juga dilengkapi dengan capit yang besar dan keras yang berfungsi untuk mempertahankan diri, selain itu capit pada jantan dugunakan untuk menarik perhatian betina.
Di habitat aslinya, lobster air tawar hidup di rawa-rawa, sungai, dan danau. Ciri-ciri khusus tempat hidpnya yaitu seperti sungai yang tepinya dangkal dan bagian dasarnya terdiri atas campuran lumpur, pasir, dan batuan. Di samping itu, lobster air tawar juga mudah ditemukan di sungai atau danau yang banyak di tumbuhi tanaman air atau tumbuhan darat yang akar atau batangnya terendam air, sedangkan daunnya berada di atas permukaan air.
Lobster air tawar merupakan spesies yang berasal dari daerah tropis yang tersebar di sekitar Australia bagian utara. Penyebaran ini membuat lobster tahan terhadap berbagai kondisi dan cuaca. Mereka tumbuh dengan baik pada suhu air 23 - 31 derajat celcius.
Pada dasarnya lobster air tawar terdiri dari tiga keluarga besar, yaitu Astacidae, Cambaridae, dan Parastacidae. Secara alami, famili lobster tersebut menyebar hampir disemua benua kecuali Afrika dan Antartika. Famili Astacidae banyak ditemukan di perairan bagian barat Rocky Mountains di barat laut Amerika Serikat sampai Colombia, Canada dan Juga Eropa. Famili Cambaridae banyak ditemukan di bagian timur Amerika Serikat (80 % dari jumlah spesies) dan bagian selata meksiko. Sementara keluarga Parastacidae ditemukan banyak hidup di perairan Auatralia, Selendia Baru, Amerika Selatan dan Madagaskar.
Di Indonesia sendiri terutama di perairan Jayawijaya, Papua, juga hidup beberapa spesies dari famili Parastacidae, diantaranya Cherax monticola, Cherax lorentzi, dan Cherax lokembutu.
Lobster air tawar juga dikenal sebagai hewan malam (nocturnal). Meraka banyak beraktivitas dan mencari makan pada malam hari atau pada saat gelap. Pada siang hari atau pada saat terang, lobster lebih cenderung diam pada tempat persembunyiannya. Hewan ini juga bersifat soliter atau mengelompokan diri. Aktivitas ini terjadi secara alami. Bila ada lobster dari kelompok lain memasuki wilayah kelompok tertentu akan terjadi perkelahian antar lobster.
Di habitat asalnya, lobster air tawar merupakan pemakan segala (omnivore), bahan-bahan hewani dan nabati sangat disukainya. Bahan dari hewani yang dimakan seperti cacing sutera, cacing air, cacing tanah, dan dan plankton. Sementari dari bahan nabati yang sering dimakan oleh lobster adalah tanaman air seperti lumut dan akar keladi air.
Sama seperti jenis udang lainnya, pertumbuhan lobster air tawar ditandai dengan adanya pergantian kulit atau biasa disebut dengan molting. Ketika umurnya masih muda, pergantian kulit lobster sering terjadi. Seiring dengan pertumbuhannya, frekuensi pergantian kulit akan semakin berkurang menjadi beberapa bulan sekali, bahkan setahun sekali.
Pada sistem reproduksi, lobster jantan terdapat alat reproduksi berbentuk seperti taji pada kaki jalan paling bawah. Sedangkan lobster betina terdapat tonjolan kecil pada kaki jalan ketiga. Pada lobster betina, 4 pasang kaki renangnya akan berfungsi untuk memegangi telur yang melekat pada perutnya. Masing-masing pasang kaki tersebit akan bertautan melingkari kumpulan telurnya. Pada saat menggendong telur, kadang-kadang kaki renang betina ini bergerak seperti bergerak mengipas.
Sumber : budidayanews.blogspot.com |
sumber / informasi-budidaya.blogspot.com |
Dalam proses perkembangbiakannya, lobster betina menyiapkan kematangan telurnya untuk dibuahi oleh lobster jantan. Sementara lobster jantan menyiapkan kematangan sperma yang ditentukan oleh perkembangan alat kelamin (petasma). Setelah lobster betina dan jantan siap, lobster akan melakukan perkawinan. Dalam beberapa waktu telur akan di buahi oleh sperma. Pembuahan yang terjadi pada lobster adalah pembuahan internal, yaitu sperma membuahi sel telur di dalam tubuh lobster betina. telur yang dibuahi akan muncul dan melekat di bagian bawah induk betina hingga menetas.
Referensi :
Cie Wie, Kusman Lim, Pembenihan Lobster Air Tawar: Meraup Untung di Lahan Sempit, Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2006.
Setiawan Cucun, Teknik Pembenihan & Cara Cepat Pembesaran Lobster Air Tawar, Jakarta: AgroMedia Pustaka,2006.
http://o-fish.com/Crayfish/biologi.php
http://allynaviola.blogspot.com/2010/10/lobster-air-tawar.html
http://budidayanews.blogspot.com/2011/01/teknik-budidaya-lobster-air-tawar-dan.html
0 comments:
Post a Comment